jangan sampe ketinggalan acara iniii :D

on Tuesday, June 14, 2011

Tips: Membaca Cepat

on Friday, June 10, 2011

TIP: MEMBACA LEBIH CEPAT DAN LEBIH BAIK

Bagi kebanyakan orang, belajar membaca cepat itu mudah. Kecepatan baca Anda hanyalah masalah kebiasaan. Untuk memulainya Anda harus mencoba mengubah beberapa kebiasaan dan mempraktikkan tip-tip berikut ini.

1. Saat membaca, berilah perhatian pada apa yang Anda baca, dan bacalah seolah-olah bacaan Anda itu suatu fakta.

Kebanyakan orang membaca dengan cara yang sama seperti mereka menonton televisi -- sambil lalu dan pasif. Membaca memerlukan usaha dan Anda harus berusaha. Seorang guru bijaksana, pernah memberi tahu saya bahwa Anda bisa belajar apa saja, jika Anda melakukan ketiga hal ini: memerhatikan, memerhatikan, dan memerhatikan.

Ada beberapa metode sederhana, yang dapat Anda gunakan untuk lebih memerhatikan dan mendapatkan banyak keuntungan dari waktu yang Anda gunakan untuk membaca. Beda penulis, beda juga istilahnya; namun banyak peneliti mengatakan bahwa, Anda dapat meningkatkan pemahaman dengan "membaca satu bagian buku secara sepintas" sebelum Anda duduk dan membaca kata per kata.

Untuk membaca sepintas lakukan hal-hal di bawah ini.
a. Ambillah waktu 30 sampai 60 detik.
b. Lihatlah seluruh judul bab.
c. Lihatlah semua judul, subjudul dan bagian-bagian yang ditandai, huruf bercetak miring dan tebal.
d. Lihatlah semua gambar, ilustrasi, grafik, atau diagram.
e. Bacalah seluruh bagian secara sepintas, bacalah paragraf pertama dan terakhir, dan kalimat pertama paragraf-paragraf yang lain secara sekilas.
f. Tutup buku dan tanyakan pada diri Anda sendiri: "Apakah ide pokok bab ini?", "Tulisan jenis apakah ini?", dan "Apa tujuan penulis?"

Mungkin Anda berpikir bahwa Anda tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan sedikit pemaparan dalam materi, tetapi jika Anda membaca sepintas dengan tepat, Anda pasti bisa mendapatkan ide-ide umum yang sangat bagus. Jika Anda memiliki ide umum tentang suatu bagian sebelum Anda membacanya, Anda akan memahami dan mengingat bagian tersebut jauh lebih baik.

Jika akhirnya Anda sadar bahwa Anda cukup lambat membaca suatu bagian, bacalah dengan cara "bertanya", seolah Anda sedang mencari sesuatu. Cara lain yang berguna adalah mengambil topik atau judul bab, dan mengubahnya menjadi sebuah pertanyaan. Sebagai contoh, jika topiknya berjudul "Sebab-Sebab Perang Saudara di Amerika", gunakan judul ini dan ubahlah menjadi sebuah pertanyaan seperti: "Apa Saja Penyebab Perang Saudara di Amerika?" Sekarang Anda memiliki tujuan -- sesuatu untuk dicari, sesuatu untuk diketahui. Pada saat Anda berorientasi pada tujuan, kemungkinan besar Anda akan mencapai tujuan itu. Setidaknya, Anda akan mengingat satu hal tentang isi bacaan yang baru saja Anda baca.

2. Berhentilah berbicara dengan diri sendiri saat Anda membaca.

Manusia berbicara dengan dirinya sendiri dalam 2 cara:
a. Vokalisasi yaitu gerakan bibir saat Anda membaca.
b. Subvokalisasi yaitu berbicara dengan diri Anda sendiri di dalam angan-angan, saat Anda membaca dalam hati.

Kedua cara ini akan memperlambat Anda dalam membaca. Suatu ketika Anda akan menyadari bahwa, Anda tidak dapat membaca secepat Anda berbicara. Berbicara merupakan suatu kegiatan yang relatif lambat; secara umum, kecepatan rata-rata berbicara adalah sekitar 250 kata per menit.

Membaca adalah kegiatan yang melibatkan mata dan otak. Vokalisasi mengaitkan proses membaca dengan berbicara. Saat membaca, cobalah membayangkan seolah Anda melihat panorama ide, bukan bebatuan di kaki Anda.

3. Bacalah dengan pemahaman "berkelompok".

Beberapa studi menunjukkan bahwa ketika kita membaca, mata kita pasti berhenti sejenak di sepanjang baris. Pembaca yang tidak efektif, melakukan lebih banyak fiksasi [perasaan terikat atau terpusat pada sesuatu secara berlebihan, Red.] daripada pembaca yang baik. Hal ini tidak hanya memperlambat Anda, tetapi juga menghalangi pemahaman. Makna lebih mudah diambil dari kelompok kata daripada kata per kata atau huruf per huruf. Cobalah membaca satu frasa dengan tiga atau empat kata, terutama dalam kalimat majemuk dan frasa preposisional. Pikiran Anda dapat memprosesnya di otak, seolah seluruh frasa itu seperti satu kata yang sangat kaya makna.

4. Jangan membaca frasa yang sama berulang-ulang.

Pembaca yang tidak efektif terbiasa membaca frasa yang sama berulang-ulang. Kebiasaan ini membuat waktu baca mengalami "kemunduran" dua atau tiga kali lebih lama, dan sering kali tidak menghasilkan pemahaman yang lebih baik. Membaca satu kali dengan cermat dan penuh perhatian, mungkin tidak cukup untuk memperoleh pemahaman yang lengkap, tetapi sering kali lebih efektif. Dalam membaca, kita lebih baik memerhatikan bacaan dulu. Bacalah sepintas -- sebelum membaca cermat, lalu cobalah tip-tip di atas. Anda akan mengingat lebih baik tanpa harus membaca ulang.

5. Variasikan kecepatan Anda dalam membaca, sesuai dengan tingkat kesulitan dan jenis bacaan.

Pembaca yang tidak efektif selalu membaca dengan kecepatan baca yang lambat. Pembaca yang efisien mempercepat kecepatannya dalam membaca bacaan yang mudah, dan memperlambat kecepatan untuk bacaan yang sulit. Tidak semua karya tulis dimaksudkan untuk dibaca dengan cepat. Puisi dan drama dimaksudkan untuk dipentaskan, andaikan tidak dipentaskan pun, paling tidak diucapkan dengan keras. Hal ini tentu saja bertentangan dengan metode membaca yang melarang vokalisasi. Tulisan agamawi dan Kitab Suci, asal mulanya ditulis untuk dibacakan dan didengarkan oleh para pendengar, yang tampaknya pintar tetapi buta aksara. "Keindahan" puisi, drama, atau doa tidak bisa dirasakan jika Anda "membacanya dengan cepat". (t/Setya)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Glendale Community College
Alamat URL: http://english.glendale.cc.ca.us/speed1.html
Judul asli artikel: Reading Better and Faster
Penulis: Dennis Doyle
Tanggal akses: 10 Februari 2011

Sumber: e-buku
Kontak: < buku(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Ami Grace Y., dan Yonathan Sigit P.
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >

Christmas Bus

on Monday, June 6, 2011


Judul : The Christmas Bus

Pengarang : Melody Carlson

Genre : Fiksi

Penerbit : Gloria Graffa




Mencari bacaan yang enak dibaca saat hujan sambil bergelung di balik selimut? Novel “The Christmas Bus” sangat cocok untuk bacaan libur Anda tahun ini. Alkisah, ada sebuah kota kecil bernama Christmas Valley yang selalu merayakan natal secara jor-joran dan kerap memanfaatkan suasana liburan natal untuk bisnis turisme.

Tetapi tahun ini rupanya kota itu kena batunya. Banyak hal tidak berjalan sesuai rencana. Meski natal kali ini Christmas Valley tidak mendapatkan suasana yang mereka inginkan, tetapi sebenarnya mereka sedang mendapatkan hal-hal yang mereka butuhkan. Pengarang novel ini, Melody Carlson, sudah menulis lebih dari 150 buku. Ia pernah menerima penghargaan prestisius ECPA Gold Medallion dan Rita Award.

Si Ibu..^__^...

on Wednesday, June 1, 2011

Suatu hari ada seorang ibu yang akan pergi ke rumah saudaranya. Untuk sampai sana Si Ibu harus naik angkot. Si Ibu duduk di samping supir angkot tersebut. Ternyata supir itu menjalankan angkotnya dengan sembarangan, ugal-ugalan, ngebut seperti balapan liar. Seluruh penumpang ketakutan termasuk Si Ibu.
Ibu itu berteriak : “Bang !!!! Nyupirnya pelan-pelan donk !! saya takut !!!”
Si supir pun balas berteriak : “Bu, kalo Ibu takut, Ibu merem aja kayak saya !!” ^_^
Ternyata ketika di perempatan jalan, ada motor yang melaju dengan kecepatan tinggi, tak ayal angkot dan motor tersebut bertabrakan. Polisi yang dekat dengan TKP segera membantu mengevakuasi korban. Seluruh penumpang angkot menderita luka cukup serius. Termasuk Si Ibu, polisi membawa Si Ibu ke Rumah Sakit terdekat. Setelah diperiksa, tidak diketemukan tanda pengenal dari Si Ibu. Dan Si Ibu pun tidak sadarkan diri selama 3 hari.
3 hari kemudian, Si Ibu tersadar. Dokter pun segera menghampiri Si Ibu.
Dokter : “Bagaimana perasaan anda, Bu ?”
Ibu : “Emmm…..agak pusing, kunang-kunang terus muter-muter gitu dah,Dok.
Emang dari kapan saya di sini,Dok ?”
Dokter : “Anda sudah 3 hari tidak sadarkan diri. Kalau boleh saya tau,siapa nama Ibu dan
dimana Ibu tinggal ?”
Ibu : “Emang buat apa Dok ?”
Dokter : “Supaya kami bisa memberi tau keluarga Ibu”
Ibu : “Oh..Ga usah repot-repot Dokter, keluarga saya udah tau kok siapa nama saya
dan alamat saya” ^_^
Dokter : “Emm…maksud saya untuk memberitau keluarga Ibu bahwa Ibu dirawat di RS ini.
Dan juga untuk membayar Biaya Pengobatannya, Bu”
Ibu : “Emang biayanya berapa, Dok ?”
Dokter memanggil suster untuk membawakan rincian pembayaran pengobatan Si Ibu.
Suster : “Ini Bu, rincian pembayaran pengobatan Ibu”
“Biaya menginap 3 hari 12juta, infus 5juta, obat dan suntikan 3juta jadi total 20juta”
Si Ibu yang mendengar nominal yang disebutkan sangat terkejut. Tiba-tiba Si Ibu berdiri dan melepaskan selang infusnya. Dokter dan Suster yang melihatnya pun panik melihat kelakuan Si Ibu.
Dokter : “Ibu, apa yang Ibu lakukan ? Kondisi Ibu masih belum sehat, istirahat saja dulu”
Ibu : “Oh ga usah Dokter ! Saya mau pulang dulu, cari keluarga saya terus kasih tau kalo
saya dirawat di RS ini. Nanti saya balik lagi deh Dokter !” ^_^
Kemudian Si Ibu lari meninggalkan Dokter dan Suster yang terbengong–bengong.

Tentang Kita



Genre : Kehidupan
Pengarang : Budie Santoso & Verga Agustinus
Penerbit : BPK Gunung Mulia

Baca renungan yang isinya tulisan aja? Bikin boring kan?
Nah coba deh liat buku yang satu ini


Buku renungan yang satu ini beda dari buku renungan yang biasa. Apa bedanya?


Buku renungan yang berjudul “Tentang Kita” ini dibalut dalam bentuk komik manga. Buku ini merupakan cara alternative untuk merenungkan firman Allah dan mengajarkannya dengan cara yang segar dan kreatif.

Soal isinya? Buku setebal 200 halaman ini berisi renungan tentang kehidupan sehari-hari dan iman Kristen dalam kebudayaan kontemporer. Kisah-kisah tentang pencarian panutan iman, pergumulan akibat sikap manusia yang mau menang sendiri, sampai bahaya dari gereja yang egois dan menganggap diri mulia.

Jadi kalau bosan dengan buku renungan yang biasa, buku yang satu ini patut anda baca ^__^

iseng-iseng arum niyh

Alkisah di sebuah rumah tua hiduplah seorang nenek sebatang kara. Sehari-hari yang bisa dikerjakan olehnya hanya merebus air dan mencuci panci bekas rebusan. Sedangkan untuk makan, secara bergiliran orang desanya mengirimkan ia makanan.

Di suatu malam saat sang nenek sedang tertidur pulas, panci dan ember kesayangan nenek itu bercakap-cakap.
Ember : “Panci, enak ya jadi kamu. Kamu setiap hari dimandiin ama nenek. Udah bersih di lap terus ditaruh di tempat yang hangat dan nyaman. Sedangkan aku? Aku ditaruh di tempat lembab, dan dingin”
Panci : ”Yaelah.mber. Aku kan buat masak air. Kalo aku ditaruh di tempat kotor, besok pas masak air, air yang dimasak jadi kotor juga dong? Ga usah ngiri lah. Kita udah punya tugas dan tempat kita masing-masing”
Ember : ”Ga. Ini ga adil. Pokoknya aku mau tukeran tugas ama kamu”
Panci : ”Ah jangan ah. Kamu ga bakal sanggup ama tugas aku,mber! Sumpah dah. Udah jalanin aja tugas kita masing-masing”
Dengan menggeleng keras ember menjawab :”Ga! Pokoknya aku mau tukeran tugas ama kamu! Mulai besok! Besok kita bilang ama nenek tentang tukeran tugas kita!”
Panci menatap ember prihatin :”Tapi kamu ga bakal kuat nanggung tugas aku, mber”
Ember menggeleng keras,”Aku tetep mau tugas kamu. Biar aku diperhatiin ama nenek kayak nenek merhatiin kamu!”

Keesokan harinya ember dengan semangat bercerita kepada nenek bahwa ia dan panci sudah bertukar tugas. Nenek hanya tersenyum kemudian mengangkat ember, mencucinya sampai bersih, mengisinya dengan air bersih dan meletakkannya di atas kompor. Ember melonjak-lonjak kegirangan di atas kompor yang apinya belum menyala itu.
Panci yang melihat hal itu sangat sedih. Ia takut terjadi sesuatu yang buruk terhadap ember, teman satu-satunya itu.
Tak berapa lama nenek menyalakan kompor di bawah ember.
Mula-mula ember tidak merasakan apa-apa, ia terus tersenyum menatap panci yang berada di lantai dibawahnya. Tapi tak berapa lama, ia merasa badannya mulai panas. Ia pun mulai bergoyang ke kanan dan ke kiri.
Ember :”Aduh! Kenapa nih? Kok panas banget sih?”
Panci yang melihat hal itu menyuruh nenek untuk mengangkat ember dari atas kompor. Tapi dengan berseru keras ember menjawab :”Ga usah! Aku bisa tahan kok ama semua ini! Nenek tenang aja. Aku bisa menjalankan tugasnya panci kok Nek!”
Nenek dan panci mulai khawatir melihat ember berpeluh dan mulai meleleh sedikit demi sedikit.
Ember mulai berloncat-loncat karena kepanasan, bagian tubuhnya mulai meleleh.
Ia berteriak ketakutan :”Nek!!! Tolong nek. Turunin aku nek!!! Panas nek..!!! Panas!!!!”

Nenek pun menurunkan ember dari atas kompor dan menyiram ember dengan air dingin. BYUUURRR
Panci dan nenek memandangi ember yang badannya meleleh sedikit itu.
Panci : ”Kamu ga papa, mber?”
Ember : ”Ga kok. maaf ya,Nci. Aku udah sirik ama kamu. Padahal aku ga bisa gantiin posisi kamu, tapi aku malah sok mau gantiin kamu biar dapet perhatian nenek. Maaf ya? Kamu masih mau kan jadi temen aku?”
Panci sambil tersenyum menjawab :”Yaiyalah. Kamu tuh temen aku satu-satunya. Makanya semalem aku ngotot supaya kita ga tukeran. Karena itu bukan tugas kamu. Kita udah punya tugas masing-masing. Udah punya tempat tersendiri. Lagian, mau dimanapun kita, kita tetap dipake sama nenek buat ngebantu dia. kita berarti buat nenek. Nenek ga beda-bedain kok. kita harus menjalankan tugas kita sebaik mungkin. Itu aja”
Ember tersenyum dan merangkul panci sahabatnya.