Oleh-Oleh dari Museum Alkitab :D

on Tuesday, May 31, 2011

Inilah aneka Alkitab unik dari Museum Alkitab LAI yang kami kunjungi beberapa waktu lalu :)


Alkitab kuno berbahasa Belanda











Alkitab berbahasa Arab















Alkitab berbahasa Sansekerta






















Alkitab terkecil!!!




















Alkitab unik yang ditulis tangan oleh ribuan anak-anak

10 hal bodoh!


Judul : 10 Hal Terbodoh yang Dilakukan Orang Kristiani
Genre : Kehidupan Kristen – Nonfiksi
Pengarang : Mark Atteberry
Penerbit : Gloria Graffa

Konon, menurut pendeta Mark Atteberry, ada 10 kebodohan yang sering dilakukan oleh orang Kristen: hidup di bawah standar iman kita, berbicara di atas tingkat pengetahuan kita, melompat dari gereja ke gereja (terdengar familiar?), bertengkar di antara kita sendiri, mengizinkan serigala tinggal di antara domba...dan masih banyak lagi.

Saat membaca buku ini pasti mau nggak mau kita bisa mesem-mesem sendiri karena teringat akan pengalaman pribadi. Buku ini sangat membumi, mengajak kita sama-sama berintrospeksi melalui berbagai pengalaman nyata penulisnya. Pergumulan-pergumulan di dalamnya terasa begitu dekat dalam hidup kita dan penyajiannya sangat jauh dari kesan menggurui. Top markotop!

-olivia-

Kisah Sang Malaikat

on Monday, May 23, 2011


Book Review


Judul : Malaikat Pelindungku yang Menakjubkan
Genre : Fiksi
Pengarang : Kerstin Hermelink
Penerbit : OBOR

Sebuah kisah yang mengharukan yang menceritakan tentang bagaimana perasaan yang dialami seorang anak yang harus menghadapi kenyataan dimana ibunya menderita kanker payudara.

Buku ini juga menceritakan bagaimana kehidupan normal yang selama ini dijalani oleh seorang anak bersama ayah dan ibunya harus menjadi kehidupan yang penuh dengan perjuangan bagi sang ibu yang harus menjalani kemoterapi yang membutuhkan dukungan dari suami dan anaknya.

Buku ini menjadi menarik karena kental dengan cerita hubungan orangtua khususnya ibu dan anak.
-Daniel Wiratma-

Dimana Rumah Kristus? :D

on Wednesday, May 11, 2011

Judul : Hatiku Rumah Kristus

Pengarang : Robert Boyd Munger

Penerbit : Yayasan Gloria Yogyakarta


Buku karangan Robert Boyd Munger yang diterjemahkan dari judul “My Heart-Christ’s Home” ini memberikan gambaran untuk

kita mengenai apa yang terjadi bila Kristus hadir dalam hati kita. Di dalam hati yang seperti rumah-Nya, kita diajak untuk turut merenungkan: adakah kita selalu siap berjumpa dengan-Nya setiap hari di ruang tamu dalam hati kita?

Di dalam hati kita kita juga terdapat ruangan-ruangan: ruang makan, tempat kita menguji setiap hasrat atau keinginan yang seharusnya dan yang tidak seharusnya mengontrol kehidupan kita; ada juga ruang kerja, tempat kita bekerja dengan segala kelemahan yang kita miliki. Dia datang ke ruangan ini dan bersedia untuk mengajari kita dan turut bekerja bersama kita sehingga apa yang kita lakukan dalam kehidupan ini dapat menjadi berkat bagi sesama kita dan turut membangun kerajaan-Nya. Ada pula gudang kotor dalam hidup kita, yang menyimpan semua kelakuan buruk kita di masa lalu yang hanya kita simpan tanpa berani kita membuangnya. Tapi Dia datang untuk membersihkannya dan menjadikan gudang ini sebuah ruangan yang bersih dan harum tanpa ada lagi keburukan yang menimbulkan bau busuk di dalamnya.

Buku dengan 58 halaman ini dapat dibaca oleh segala golongan usia. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. Dalam buku ini juga kita dapat menyadari apa kehendak Dia untuk kita, yang dapat mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik dan lebih bermakna. Ilustrasi menarik karya Andrea Jorgenson juga turut membawakan pesan klasik yang menolong kita pada Efesus 3 : 17 “Sehingga oleh imanmu Kristus diam dalam hatimu…”

Created By : Dina Sabathia Rumanti (Arum)

To Kill a Mockingbird

on Saturday, May 7, 2011

Judul : To Kill a Mockingbird
Pengarang : Harper Lee
Genre : Fiksi
Penerbit : Penerbit Qanita (Mizan Group)
Tebal : 536 halaman (edisi Gold, 2010)


Novel yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1960. Diceritakan dari sudut pandang seorang anak 6 tahun, Jean Louis atau Scout yang tumbuh besar bersama kakaknya Jeremy Finch dan sahabat musim panas mereka, Charles Baker "Dill" Harris. Mereka tinggak di kota kecil Maycomb County, Alabama. Ayah mereka, Atticus Finch adalah seorang pengacara. Ibu mereka sudah meninggal, namun ada Calpurnia yang mengasuh mereka.
Di seberang rumah Keluarga Finch, tinggal keluarga Radley yang memiliki seorang anak yang tidak keluar rumah. Nama anak itu Arthur "Boo" Radley. Scout bersama Jem dan Dill, sangat penasaran melihat rupa Boo Radley. Jem menggambarkan bahwa Boo sangat menyeramkan. Namun, setiap pulang sekolah, pada cerukan pohon di dekat rumah, ada berbagai hadiah yang disiapkan bagi mereka. Siapa yang memberikan hadiah-hadiah itu?

Kehidupan keluarga mereka sepertinya berubah sejak Atticus Finch membela seorang keturunan kulit hitam yang bernama Tom Robinson. Tom Robinson dituduh melakukan tindakan asusila kepada wanita kulit putih yang bernama Mayella Ewell. Di depan pengadilan, Atticus meyakinkan hakim dan juri dan seluruh peserta sidang bahwa Tom tidak bersalah. Namun, prasangka-lah yang membuat buta hati nurani manusia. Apakah kehendak Tom ia terlahir sebagai orang berkulit hitam? Apakah sebuah keniscayaan jika seorang berkulit hitam adalah adalah makhluk yang tidak bermoral?

Novel yang mendapatkan penghargaan Pulitzer Award ini pada Tahun 1961, sudah difilmkan dengan judul yang sama pada Tahun 1962. Sastra klasik Amerika layak dibaca sebab memuat nilai-nilai yang menekankan toleransi dan mencela prasangka.

Review The Boy in The Striped Pyjamas

on Sunday, May 1, 2011

Judul : The Boy in the Striped Pyjamas

Pengarang : John Boyne

Genre : Fiksi

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 233 halaman


Bruno, anak seorang tentara Jerman berusia 8 tahun, terpaksa pindah rumah karena ayahnya mendapat tugas di kota lain. Ia mendapat rumah yang besar, namun hidupnya membosankan-hingga suatu hari ia menemukan jalan tembus dari rumahnya menuju suatu tempat yang sangat misterius-sebuah tempat berpagar kawat dimana semua orang memakai piama garis-garis, termasuk seorang anak bernama Shmuel.

Melalui gaya bertutur yang sederhana, John Boyne melukiskan indahnya ketulusan di tengah dunia yang begitu pahit-dunia yang dibatasi oleh pagar kawat beraliran listrik. Kisah persahabatan Bruno dan Shmuel ini telah diproduksi menjadi sebuah film dengan judul yang sama.

written by: Sisil