Have a Little Faith

on Friday, December 2, 2011

Judul asli: Have a Little Faith
Penulis: Mitch Albom
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2010

Mitch Albom terkenal sebagai seorang reporter olahraga menceritakan pengalaman hidup bersama orang yang membuatnya menyadari makna hidup. Orang pertama adalah rabi-nya yang bernama Albert Lewis. Rabi Lewis meminta Mitch menyampaikan eulogi baginya manakala ia meninggal. Eulogi adalah sebuah ucapan atau tulisan penghargaan terutama bagi orang yang sudah meninggal. Suatu permintaan yang kurang lazim bagi Mitch dan mungkin bagi kita. Permintaan tersebut membawa Mitch ke dalam perkenalan yang dalam kepada Rabi Lewis. Hari-hari Mitch mengunjungi Rabi-nya adalah persiapan dalam pembuatan eulogi yang membawa Mitch pada bagaimana belajar tentang hidup, menghargai sesama, mencukupkan dengan apa yang ada, membenci peperangan, menelepon seseorang dengan ramah dan bersahabat, menerima kehilangan sebagai suatu bentuk rasa syukur, dan banyak pelajaran hidup lainnya.

Orang kedua adalah Henry Covington. Seorang pemimpin gereja I Am My Brother’s Keeper di Detroit. Gereja itu memliki misi menampung orang-orang tunawisma di Detroit. Kala itu, di Detroit sedang terjadi krisis ekonomi parah. Banyak perusahaan yang bangkrut, dan banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan tempat tinggal yang layak. Henry mengambil inisiatif untuk menampung orang-orang tersebut di gereja. Mitch mengambil peran dengan menulis tentang hal tersebut di artikel, dan donasi datang dari para pembaca.

Buku ini sangat inspiratif, membaca kisah Mitch ini menyadarkan kita akan hal mendasar dalam menjalani hidup. Sering kali kita menilai orang dari latar belakangnya dan membandingkannya dengan ‘gaya hidup’ orang saleh. Namun, bukankah kita hidup untuk hari ini dan hari depan? Apakah eulogi itu jadi disampaikan? Silakan baca buku ini di perpustakaan. ~helvry02122011~

Bukan Selasa Biasa

on Monday, November 7, 2011


Tuesday with Morrie adalah karya Mitch Albom pertama yang saya baca- dan membuat saya begitu terpesona hingga dengan gigih mengikuti buku-buku berikutnya :) Dengan pola yang mirip seperti Last Lecture-nya Andy Pausch, Tuesday with Morrie mengajak kita untuk belajar kebijaksanaan dari orang yang sebentar lagi akan 'menyeberang'

Morrie adalah doen sosiologi Albom, seorang pria cerdas berusia 79 tahun yang digerogoti Lou Gehrig's Disease. Tahu waktunya tidak akan lama lagi, dan sebelum kondisi tubuhnya menurun dan menurun, mereka bertemu tiap Selasa. Yang dibicarakan? Topiknya begitu 'biasa': cinta, memberi maaf, uang, bersyukur, dll. Meski begitu, semua topik terjalin begitu kaya dan penuh inspirasi- ini adalah tipe buku yang harus Anda baca dengan stabilo di tangan. Dan yang terpenting, Morrie membuat saya merasa lebih menghargai orangtua. Memahami pergumulan mereka, dan menghormati segala pengalaman dan kebijaksanaan yang mereka dapatkan dari hidup.

Konten dialog mereka bagitu sederhana, banal, namun 'nendang'- membuat kita berpikir, bahkan lama setelah merampungkan buku ini, mengenai makna hidup. Plus, meski diakhiri dengan duka, toh buku yang merupakan kisah nyata ini tidak jatuh menjadi cengeng seperti roman-roman 'leukimia' yang biasa kita liat di novel lain atau dalam drama Korea.
Memang, saya pernah mendengar komentar yang berkata bahwa seandainya saja Mitch Albom itu perempuan, maka buku ini akan lebih kaya secara emosional dan lebih menyentuh. Well, nggak tuh menurut saya. Nggak percaya? Baca sendiri! :)


Mengapa Harus Salib?


Judul: Mengapa Harus Salib?

Penulis: Pdt. Eka Darmaputera

Genre: Renungan

Penerbit: Gloria Graffa

Buku karangan Pdt. Eka Darmaputera ini sangat menarik, mengisahkan perjalanan Kristus dari sejak dielu-elukan orang banyak, sampai dicaci maki orang banyak pula-semua tergambar begitu jelas. Makna sengsara, kematian, dan kebangkitan Kristus dikupas tuntas di dalamnya, tetapi tidak membosankan.

Bahkan buku ini disajikan dengan bahsa yang menarik, seringkali dalam buku ini penulis bertutur seakan ia benar-benar bertemu dengan orang-orang dalam kisah Yesus, seperti Maria Magdalena, Simon dari Kirene, Barabas & Yudas. Buku setebal 94 halaman ini layak menjadi renungan bagi kita untuk lebih memahami: ”Kenapa Harus Salib” yang Yesus pilih-bukan takhta yang agung.


-arum-

Kisah di Balik Kidung

on Tuesday, October 11, 2011

Judul : Kisah Kidung
Pengarang: Alfred Simanjuntak
Penerbit: Yamuger



Sebagai manusia buta nada dari keluarga berlatar belakang non-musik, saya dulu berpikir bahwa lagu hanyalah sebuah lagu. Hanya bagian dari ritual Minggu yang tidak pernah bermakna lebih. Seorang petugas pemandu nyanyian jemaat di sebuah gereja membuka pikiran saya. Pria itu sudah tergolong lansia, tetapi semangat dan antusiasmenya dalam menjalankan tugas pelayanannya sangat membara. Dan, yang unik, sebelum kebaktian dimulai ia menyempatkan diri untuk mengajak jemaat melatih beberapa lagu dan menceritakan kisah di balik penciptaan lagu-lagu kidung jemaat.

Waktu itu saya berpikir: kok dia bisa tahu ya? Beberapa tahun kemudian, setelah saya membantu pengelolaan perpustakaan gereja saya sendiri, seorang jemaat datang dan menyumbangkan buku ini. Nah, ini dia ternyata rahasia si kakek!

Kisah Kidung ini menyajikan berbagai cerita inspiratif dari lagu-lagu yang kita kenal dalam keseharian ibadah. Menurut saya ini benar-benar referensi berharga yang patut dibaca oleh semua jemaat. Dengan mengetahui cerita di balik setiap lagu, ada perasaan berbeda tiap kali mulut kita menyanyikannya. Lagu-lagu itu tidak muncul begitu saja, tetapi menyimpan sebuah cerita di baliknya.

Memang, semua lagu yang dibahas dalam buku ini adalah lagu terjemahan dari luar, dan itu pun tidak lengkap seisi KJ dibahas. Tahukah Anda, bahwa lagu-lagu PKJ karangan lokal pun memiliki kisah menarik di baliknya? Saya mempelajari hal ini ketika mewawancarai Arnoldus Isaak Apituley, seorang pengarang lagu yang banyak dipakai di PKJ, untuk proyek masa Advent gereja. Begitu banyak kisah indah di balik sebuah lagu. Sayangnya belum ada sebuah buku yang ditulis lengkap mengenai ini. Konon, alm. Christina Mandang telah memulai pembuatan buku seperti ini, tetapi Tuhan ternyata memiliki rencana lain. Semoga kelak kita bisa melihat buku 'kisah kidung' komplit karangan anak negeri ini di rak toko buku. Sampai saat itu tiba, buku Kisah Kidung karangan Alfred Simanjuntak ini cukup membuka wawasan dan menginspirasi :)

The Four Fingered Pianist

on Wednesday, October 5, 2011

Judul:The Four Fingered Pianist
Penulis: Kurnia Effendi
Penyunting: Hermawan Aksan; Suhindrati a. Shinta
Penyelaras aksara: Gita Romadhona, Nani
Pewajah Sampul: Windu Budi
Penata Letak: Alia Fazrillah
Penerbit: Hikmah (PT Mizan Publika) April 2008
ISBN: 9789791141512

Saya mengira buku ini adalah buku tentang musik karena melihat judulnya The Four Fingered Pianist. Saya juga mengira di dalamnya akan dibahas tentang karya-karya para pemusik yang dimainkan oleh pianis. Ternyata dugaan saya tidak sepenuhnya benar. Buku ini lebih menceritakan bagaimana keras dan sulitnya hidup. Kenyataan hidup seringkali begitu kejam tanpa pernah berkompromi.

Hee Ah Lee dan ibunya, Woo Kap Sun adalah tokoh sentral buku ini. Hee Ah Lee yang terkenal dengan pianis 4 jari (The Four Fingered Pianist) terlahir di dunia pada 9 Juli 1985 di Pusan, Korea Selatan. He Ah Lee adalah putri yang dinanti-nantikan oleh Woo Kap Sun dan Wun Bong Lee dalam 7 tahun perkawinan mereka. Profesi Woo Kap Sun sebagai perawat itulah yang mempertemukan dirinya dengan Wun Bong Lee, dimana saat pecang perang Korea, Wun Bong Lee yang bekerja sebagai tentara, terluka dan dirawat oleh Woo Kap Sun. Bahtera perkawinan mereka benar-benar diuji. Sebagai seorang suami, Wun Bong Lee tidak dapat bekerja selayaknya kepala rumah tangga. Akibat sakitnya, Bong Lee mengalami kelumpuhan yang menyebabkan ia hanya berbaring di tempat tidur. Woo Kap Sun terus bekerja sebagai perawat. Seperti umumnya perawat, ada jadwal bertugas pagi-siang-malam. Seringkali Kap Sun mengalami pusing jika bertugas malam, karena itu ia meminum obat pereda rasa sakit kepala. Ia tidak menyadari bahwa telah ada janin di rahimnya, dan ia masih mengonsumsi obat sakit kepala. Dokter dan keluarga besar telah menyarankan agar menggugurkan janin itu, sebab telah terdeteksi bahwa Kap Sun akan melahirkan bayi yang cacat. Namun ia tetap mempertahankan bayinya.

Newsletter September :)

on Monday, September 12, 2011

Editor’s Note

Edisi 26/September 2011

Program ‘baca bareng’ September lalu telah memunculkan seleksi-seleksi buku yang sangat menarik; Nasional.Is.Me karya Pandji Pragiwaksono telah memberi hembusan angin optimisme segar yang dibutuhkan pemuda Indonesia, sedangkan Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan KH menyajikan kisah cinta Inggit Garnasih dan Bung Karno (ayo baca reviewnya di blog perpus!)

Nah, turut meramaikan bulan musik September ini, kali ini pilihan buku ‘baca bareng’ kita juga bertema musik. Dari Kisah Kidung karya A. Simanjuntak ke The Four Fingered Pianist tulisan Kurnia Effendi. Psst, jemaat juga bisa mengusulkan buku lain yang mau dibaca loh ;) Bergabunglah dalam diskusi kami di Facebook Page Perpustakaan Cengkir.

Selamat memasuki bulan musik! :D

DVD Review

Judul : The Gospel

Genre : DVD

Sutradara : Rob Hardy

Pemain : Boris Kodjoe, Nona Gaye, Idris Elba

Film musik yang satu ini mungkin tidak seterkenal Dreamgirls atau Ray, tetapi sangat bagus untuk menjadi tontonan akhir pekan Anda- bahkan The Gospel ini disebut-sebut oleh kritikus film sebagai salah satu karya terbaik yang mengangkat gereja kaum Negro, lengkap dengan scene musik gospel yang powerful, khas gereja kulit hitam.

The Gospel mengisahkan seorang bintang R&B sukses yang ‘terpaksa’ kembali ke daerah asalnya karena sang ayah, yang notabene merupakan pemimpin rohani kawasan itu, jatuh sakit. Film yang dirilis tahun 2005 ini diganjar aneka nominasi pada ajang Black Reel Award, dari “Oustanding Achievement Screenwriting”, “Best Actor”, “Best Actress”, sampai “Best Screenplay”. DVD ini tersedia di perpustakaan J


Book of The Month

  • Opera Natal Bonar Gorga - Hitam & Putih - Yamuger
    Drama musikal sedang menjadi tren hari-hari ini. Buku ini berisi naskah drama musikal yang bernuansa rohani; variasi yang cukup menyegarkan di tengah drama-drama lain yang melulu bicara cinta dan konflik.


  • Hai Puji Namanya - Yamuger
    Buku lagu ini menyajikan partitur-partitur karya indah Arnoldus Isaak Apituley, yang sangat cocok dipakai oleh paduan suara campuran.

· Ladang Menguning - Yamuger
Sebuah buku lagu lain produksi Yayasan Musik Gereja, yang berisi 17 lagu paduan suara pilihan
:)

Tim Perpustakaan:

Daniel Wiratma – Olivia Elena - Thea – Osmond – Arum – Vina – Lisa – Grace – Tia – Meita – Sisil – Yoel - Marleen - Helvry - Catherine

Perpustakaan Cengkir dibuka tiap hari Minggu setelah kebaktian I dan II, terletak di depan kantor sekretariat gereja. Biaya pendaftaran Rp 5.000 saja J

Pertanyaan? Saran? Kritik? Informasi?

SMS : 081310295536

EMAIL : perpustakaancengkir@yahoo.co.id

FACEBOOK GROUP: Perpustakaan Cengkir (perpustakaancengkir@groups.facebook.com)
BLOG: perpuscengkir.blogspot.com